rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Pages

عصـر النهضة الحديثة العربيـــــــــة

عصـر النهضة الحديثة العربيـــــــــة
1. تعريف النهضة الحديثة
النهضة بمفهومها الخاص هي حركة إحياء التراث القديم، أما بمعناها الواسع فهي عبارة عن ذلك التطور القديم في كل من الفنون والآداب والعلوم، وطرق التعبير، والدراسات، وما صاحب ذلك من تغير في أسس الحياة الإجتماعية والاقتصادية والدينية والسياسية. عصر النهضة مصطلح يطلق على فترة الانتقال من العصور الوسطى إلى العصور الحديثة وهي القرون 14 - 16 ويؤرخ لها بسقوط القسطنطينية عام 1453 م حيث نزح العلماء إلى إيطاليا حاملين معهم تراث الإغريق والرومانو العرب.

تاريخ الأدب في صدر الإسلام


تاريخ الأدب في صدر الإسلام
التمهيد
لا يخفى أنّ العصر الجاهلي ينقسم إلى عصرين والعصر الثاني يبدأ في مائة و خمسين عاما قبل الإسلام و ينتهي بدخول الإسلام في الجزيرة العربية[1]. وقد يُتّفَق على أن من عاشوا فيه يُسمُّون بأهل الجاهلية لا لجهلهم بل لبطرهم الحق ولطغيانهم وارتكابهم الفواحش مثل ما فعله من يتّصف بالجهل الحقيقي.

تاريخ الأدب العربي

عصر السقوط
نبذة تاريخية:
يراد بالدول المتتابعة الدول التي نشأت بين سقوط بغداد في أيدي التتار عام 656 هـ، وبين عصر النهضة [1] الحديثة.
وهو عمر طويل جداً، وقامت فيه دول كثيرة، أشهرها: دولة المماليك، والدولة العثمانية.
وفي مقرر التاريخ حديث عن هذا العصر من الناحية السياسية، أما هنا فسنقصر الحديث على الحياة الأدبية في هذا العصر، وعلى إيراد نماذج من أدبه، ورصد بعض الظواهر الأدبية البارزة فيه.

PUISI ARAB PADA MASA MODERN


PUISI ARAB PADA MASA MODERN
SASTRA
Perkembangan puisi pada masa ini, secara bertahap, mendapat pengaruh dari Eropa Baru, meskipun perubahannya mendapat tantangan dari para tradisionalis yang ingin tetap menjaga tradisi klasik, yaitu adanya monoritme dalam puisi Arab. Seperti genre sastra lainnya, puisi pada masa ini dimulai dengan ekspresi-ekspresi mengenai politik, sosial, dan budaya. Secara umum gambaran puisi Arab sampai tahun 1920 baik dari segi bentuk maupun bahasanya masih menggunakan bentuk dan bahasa lama (klasik), sementara mengenai temanya, masih ada yang menggunakan tema lama, tapi diadaptasi dengan suasana yang baru, dan ada juga tema-tema yang baru, seperti tema nasionalisme. Tema nasionalisme ini kadang-kadang menyuarakan tentang Pan Arabisme dan Pan Islamisme.

Perkembangan Sastra Arab Pra-Islam

Perkembangan Sastra Arab Pra-Islam

Sastra
Dalam diskusi tentang kesusastraan Islam, Sastra Jahiliyah hampir tak pernah luput dari pembicaraan. Berdasarkan studi komparatif antara Sastra Arab pada periode Jahiliyah dan periode-periode setelah munculnya islam akan dapat ditarik kesimpulan mengenai peran islam yang begitu besar dalam perubahan sosio-kultural bangsa arab. Kita akan menyaksikan bagaimana sebuah bangsa yang sekian lama terjerembab dalam paganisme dan dekadensi moral yang demikian parah dapat diselamatkan oleh Islam menuju kehidupan yang penuh petunjuk dan kemuliaan.
Karya sastra pada periode jahiliyah menggambarkan keadaan hidup masyarakat dikala itu, dimana mereka sangat fanatik dengan kabilah atau suku mereka, sehingga syair-syair yang muncul tidak jauh dari pembanggaan terhadap kabilah masing-masing. Begitu juga dengan khutbah yang kebanyakan berfungsi sebagai pembangkit semangat berperang membela kabilahnya, namun demikian karya-karya sastra pada periode Jahiliyah juga tidak luput dari nilai-nilai positif yang dipertahankan oleh Islam seperti hikmah dan semangat juang. Hampir seluruh syair-syair dan khutbah pada masa jahiliyah diriwayatkan dari mulut ke mulut kecuali yang termasuk kedalam Al-Mu’allaqot, hal ini disebabkan masyarakat jahiliyah sangat tidak terbiasa dengan budaya tulis menulis, pada umumnya syair-syair jahiliyah dimulai dengan mengenang puing-puing masa lalu yang telah hancur, berbicara tentang hewan-hewan yang mereka miliki dan menggambarkan keadaan alam tempat mereka tinggal. Beberapa kosa kata yang terdapat dalam karya-karya sastra jahiliyah sulit dipahami karena sudah jarang dipakai dalam bahasa arab saat ini.

Periodesasi Sejarah Sastra Arab


Periodesasi Sejarah Sastra Arab
A. Periodesasi Sejarah Sastra Arab
Berbicara mengenai periodesasi kesusastraan Arab, seringkali kita dibuat bingung dengan adanya perbedaan penulisan periodesasi yang ditulis masing-masing penulis sejarah kesusastraan Arab, baik dari segi peristilahannya maupun dari segi waktunya.
Pada umumnya, periodesasi kesusastraan dibagi sesuai dengan perubahan politik. Sastra dianggap sangat tergantung pada revolusi sosial atau politik suatu negara dan permasalahan menentukan periode diberikan pada sejarawan politik dan sosial, dan pembagian sejarah yang ditentukan oleh mereka itu biasanya diterima begitu saja tanpa dipertanyakan lagi (Wellek, 1989:354). Penentuan mulainya atau berakhirnya masa setiap periodesasi hanyalah perkiraan, tidak dapat ditentukan dengan pasti, dan biasanya untuk mengetahui perubahan dalam sastra itu biasanya akibat perubahan sosial dan politik (Jami'at, 1993:18). Di bawah ini akan dipaparkan bentuk penulisan periodesasi yang dilakukan oleh para ahli kesusastraan Arab, antara lain:

Futuhat Islam di Syiria

BAB II
PEMBAHASAN
A. Keadaan Syiria sebelum Islam
Kekalahan yang diceritakan kaisar manuel I pada tahun 1176 M, menghadapi Venezia dan Norman itu, terikat perjanjian damai yang memalukan.Hal itu merupakan tamparan bagi mukanya. Gengsi dirinya amat tinggi selama ini di mata rakyatnya. Akan tetapi armada Venezia telah berpair-pair se-enaknya pada laut Marmara dan selat Borporus dan pesisir laut hitam. Sekaliannya itu bagaikan bulu pada matanya.
Guna mengalihkan perhatian rakyatnya atas kekalahan itu, maka pada tahun 1176 M, dengan buku encyclopedia of word history cetakan 1956 halaman 253, ia pun menggerakkan pasukannya di Asia kecil untuk menyerang Emirat al-Koniah. Dengan begitu ia telah merobek perjanjian damai yang diikat pada tahun 1157 M.
Emir Kalij Arselan II (1156-1192) maju dengan pasukannya ke utara untuk menangkis penyerbuan itu. Pihak Bizantium menderitakan kekalahan pada pertempuran di Myriocephalon. Kekalahan itu ditebus oleh pihak Bizantium dalam wilayah Bithynia pada pesisir laut hitam. Selanjutnya panglima Joannes Vatatzer menghalaukan pasukan Emir Kalij Arselan dari lembah Maender.
Pertempuran di Asia kecil itu berkelanjutan sampai tahun 1177 M, Kaisar Manuel I maju keselatan, akantetapi pasukannya itu hancur dalam wilayah Pisidia memasuki wilayah Pmphylia pada bagian selatan Asia kecil.
The Historians’ history vol. VII halaman 265 mengungkapkan kekalahan itu dengan kalimat; “ And his Turkish Laurels were blasted in his last unfortunate campaign, in which he lost his army in the mountains of Pisidia, and owed his deliverance to the generosity of the sulthan”, bermakna; “ mahkota danau Zaitun dalam kemenangan menghadapi Turki (Seljuk ) itu lantas melisut dan kering di dalam penuyerbuannya yang terakhir dan teramat malang sekali .ia kehilangan pasukannya pada penggunungan Pesidia. Pembebasannya adalah karena kemurahan hati pihak sultan (Emir Kalij Arselan).”

Muhammad bin Abdul Wahhab

Muhammad bin Abdul Wahhab
Ulama Islam
Era modern
Saudi Arabia
Nama: Muhammad bin 'Abd al-Wahab
Lahir: 1703, {{{birth_place}}}
Meninggal: 1792, {{{death_place}}}
Aliran/tradisi: Sunni Salafi
Minat utama: Pemurnian syariat Islam sesuai ajaran Muhammad
Gagasan penting: Melarang adanya inovasi ibadah (bid'ah) dan meyakini adanya kekuatan selain Allah (syirik)
Dipengaruhi: Ibnu Taymiyyah, Ibnu al-Qayyim, Ahmad bin Hanbal,
Mempengaruhi: Bin Baz
Uthaymin
al-Albani
Syekh Ahmad Khan
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (1115 - 1206 H/1701 - 1793 M) (bahasa Arab:محمد بن عبد الوهاب التميمى) adalah seorang ahli teologi agama Islam dan seorang tokoh pemimpin gerakan keagamaan yang pernah menjabat sebagai mufti Daulah Su'udiyyah, yang kemudian berubah menjadi Kerajaan Arab Saudi. Para pendukung pergerakan ini sering disebut Wahabbi, namun mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka sebagai Salafis atau Muwahhidun, yang berarti "satu Tuhan".

Mengenal Sastra Arab

Mengenal Sastra Arab

Istilah adab saat ini banyak digunakan dengan makna sastra, seperti istilah كلية الأدب ( Fakultas Sastra ), تاريخ الأدب العربي (Sejarah Kesusastraan Arab), النقد الأدبي ( Kritik Sastra ), dan الأدب المقارن (Sastra Perbandingan). Adab merupakan suatu bentuk ekspresi kehidupan melalui sarana bahasa. Karena itu, mempelajari adab juga erat hubungannya dengan mempelajari kebudayaan dan lingkungan yang melingkupinya. Adab juga bisa dikatakan sebagai sebuah bentuk seni, sebagaimana seni musik atau seni rupa, hanya saja ia menggunakan bahasa sebagai sarananya.
Sejarah kesusastraan Arab terdiri dari beberapa periode, yaitu zaman jahiliyyah (pra-Islam), zaman permulaan Islam, zaman Bani Umayyah, zaman Bani Abbasiyah (berakhir bersamaan dengan keruntuhan Baghdad akibat serangan Mongol), zaman pertengahan / zaman kemunduran, dan zaman modern (sejak abad ke-13 H).

Al kutub Al sittah


A. Al kutub al sittah
Yang dimaksud al kutub al sittah yaitu:
1. Shohih Bukhori
2. Shohih Muslim
3. Sunan Abu Daud
4. Jami’u at-Turmudzi/ Sunan at-Turmudzi
5. Sunan an-Nasa’i
6. Sunan Ibnu Majah

Kebudayaan & Transformasi Budaya

Kebudayaan
&
Transformasi Budaya


Pendahuluan
Budaya nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, aturan-aturan dan norma-norma yang melingkupi suatu kelompok masyarakat akan mempengaruhi sikap dan tindakan individu dalam masyarakat tersebut. Sikap dan tindakan individu dalam suatu masyarakat dalam beberapa hal yang berkaitan dengan nilai, keyakinan aturan dan norma akan menimbulkan sikap dan tindakan yang cenderung homogen. Artinya, jika setiap individu mengacu pada nilai, keyakinan, aturan dan norma kelompok, maka sikap dan perilaku mereka akan cenderung seragam. Misalnya dalam suatu masyarakat ada aturan mengenai bagaimana melakukan pernikahan sehingga laki-laki dan perempuan dapat disahkan sebagai suami istri. Ketika anggota masyarakat akan menikah, maka proses yang dilalui oleh anggota masyarakat itu akan cenderung sama dengan anggota masyarakat yang lainnya.

JUMLAH YANG TIDAK PUNYA MAHAL I'RAB


JUMLAH YANG TIDAK PUNYA MAHAL I'RAB
1) Jumlah yang menjadi pembuka kalimat/pembicaraan (jumlah ibtida'iyah)
Contoh: Ada kalimat di awal atau seseorang memulai berbicara:
الحمدُ للهِ ربِ العالمين / أَحْمَدُ اللهَ على نعمتِه
2) Jumlah yang merupakan penjelasan dari kalimat sebelumnya (Jumlah Tafsiriyah)
إِنَّ مثلَ عيسى عندَ اللهِ كَمَثَلِ آدمَ خَلَقَهُ مِن تُرابٍ ثمَّ.......
Kata matsali adam (seperti adam) ini diperjelas dengan kata yang bergaris bawah setelahnya (Allah menciptakannya dari tanah kemudian.......)
3) Jumlah yang terputus dari kalimat sebelumnya atau Jumlah yang berada ditengah-tengah jumlah lain (Jumlah Mu'taridloh)

BUDAYA POP

BUDAYA POP

Budaya Pop merupakan Budaya vernakular yang diamalkan oleh masyarakat moden. Kebanyakannya isi Budaya Pop ditentukan oleh industri-industri yang menyebarkan bahan-bahan kebudayaan, umpamanya filem, televisyen dan industri-industri penerbitan, termasuk media berita. Walau bagaimanapun, Budaya Pop tidak boleh hanya dianggap sebagai produk aggregat industri-industri sahaja; sebaliknya, ia merupakan hasil daripada interaksi yang berlangsung antara industri-industri tersebut dan orang-orang di dalam masyarakat yang menggunakan produk-produk itu.
Walaupun pengkritik-pengkritik kekadang mengatakan bahwa Budaya Pop adalah terlalu cetek kerana ia merupakan fesyen dan rekaan sementara; gembar-gembur yang berkaitan dengan perkara-perkara Budaya Popsering merupakan pendahuluan yang kemudiannya menjadi sebahagian daripada Budaya harian masyarakat ataupun subbudaya, umpamanya televisyen dan Awas! Budaya PopAsia Makin Menggila!

ARAB MODERN DAN PRODUK SASTRA


ARAB MODERN DAN PRODUK SASTRA
Penulisan prosa berupa cerita-cerita pendek modern dalam bahasa Arab, demikian juga novel dan drama, baru dimulai pada akhir abad lalu. Belakangan ini bentuk puisi juga mengalami perubahan yang cukup besar.
Puisi-puisi Arab modern sudah banyak yang tidak terikat lagi pada gaya lama yang dikenal dengan 'Ilm al-'Arūd. Meskipun sebagian penyair dewasa ini senang juga menciptakan puisi bebas, tetapi masih banyak juga yang bertahan dengan gaya lama kendati tidak lagi terikat pada persyaratan tertentu, seperti penyair MAHMUD ALI TAHA (w.1949). puisi-puisinya sangat halus, romantis, tetapi sangat religius. Beberapa pengamat menganggapnya banyak terpengaruh oleh romantisme Perancis abad ke-19, terutama Lamartine. Mungkin sudah terdapat jarak antara penyair ini dan penyair-penyair modern semi-klasik sebelumnya, seperti Ahmad Syauqi atau Hafidz Ibrahim (1872-1932) yang dipandang sebagai penyair-penyair besar.

Sastra Bandingan

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelahiran suatu karya sastra tidak dapat dipisahkan dari keberadaan karya-karya sastra yang mendahuluinya, yang pernah diserap oleh sastrawan. Pada mulanya, dalam menciptakan karyanya seorang sastrawan tersebut melihat, meresapi, dan menyerap teks-teks lain yang menarik perhatiannya baik secara sadar atau tidak. Berlatar dari pernyataan inilah sastra bandingan perlu dikaji adanya.
Sebagai suatu aliran, kajian sastra bandingan terlihat belum begitu populer di kancah ilmiah masyarakat Indonesia. Perbandingan merupakan salah satu metode yang juga digunakan dalam penelitian. Dengan demikian, uraian yang digunakan dalam sastra bandingan tentunya bersandar pada dasar banding-membandingkan.
Sastra Bandingan dalam kajian umum serta dalam kaitannya dengan sejarah ataupun yang lainnya adalah merupakan bagian dari sastra. Sastra sebagai bagian dari kebudayaan, ditentukan antara lain oleh geografi dan sumber daya alam yang dapat menyusun suatu masyarakat dan menentukan tata nilai. Dalam karya sastra semua hal tersebut ditanggapi secara kreatif, sehingga suatu karya sastra perlu dibanding-bandingkan agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai persamaan dan perbedaan diberbagai budaya.

Khalil Gibran


Khalil Gibran
Khalil Gibran (juga dieja Khalil Gibran; lahir Gibran Khalil Gibran, bahasa Arab: جبران خليل جبران, (6 Januari 1883 – 10 April 1931) adalah seorang seniman, penyair, dan penulis Lebanon Amerika. Ia lahir di Lebanon (saat itu masuk Provinsi Suriah di Khilafah Turki Utsmani) dan menghabiskan sebagian besar masa produktifnya di Amerika Serikat.

HUBUNGAN HIPOTESIS THAT MAN’S FATE IN HIS GENES DENGAN TEORI ATAVISME

HUBUNGAN HIPOTESIS
THAT MAN’S FATE IN HIS GENES DENGAN TEORI ATAVISME
oleh:
Muhammad Islahul Mukmin

1. Atavisme
a. Pengertian
Istilah atavisme berasal dari bahasa Latin yakni atavus yang berarti kakek atau pada umumnya berarti leluhur.
Secara terminologi atavisme adalah paham kecenderungan untuk kembali berorientasi kepada leluhur, baik secara biologis maupun tingkah laku. Dalam biologi, atavis diartikan sebagai munculnya kembali sifat yang telah hilang pada generasi sebelumnya

saussure

Metode Kritik Sastra
Dalam banyak metode penelitian sastra, berbagai penelitian tersebut masih berbcara tentang definisi sastra, dan sampai sekarang perdebatan tentang definisi apa itu sastra belum terjawab. Oleh karena itu, munculah pembicaraan diberbagai akademisi tentang teori yang bisa merumuskan definisi sastra. Yang pada akhirnya munculah teori Abrams yang didasarkan pada teori komunikasi. Dalam teori Abrams ini di kenal beberapa pendekatan untuk memahami sastra,yaitu:
 Pendekatan mimetic
 Pendekatan ekspresif
 Pendekatan Pragmatic
 Pendekatan objektif

HADITS MUTAWATIR

Nama: Nafid B.A
Nim : 07310045

PEMBAGIAN HADITS DITINTAU DARI JUMLAH PERAWI

Hadits ditinjau dari adad dan periwayatannya itu terbagi kepada dua bagian :
1. Hadits Mutawatir
2. Hadits Ahad

A. HADITS MUTAWATIR
Pengertiannya :
Secara bahasa, mutawatir adalah isim fa’il dari at-tawatur yang artinya berurutan.
Sedangkan mutawatir menurut istilah adalah “apa yang diriwayatkan oleh sejumlah banyak orang yang menurut kebiasaan mereka terhindar dari melakukan dusta mulai dari awal hingga akhir sanad”. Atau : “hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang banyak pada setiap tingkatan sanadnya menurut akal tidak mungkin para perawi tersebut sepakat untuk berdusta dan memalsukan hadits, dan mereka bersandarkan dalam meriwayatkan pada sesuatu yang dapat diketahui dengan indera seperti pendengarannya dan semacamnya”.

fiqh lughah vs ilmu lughah


Fiqh Lughah VS Ilmu Lughah
Terdapat beberapa nama yang biasa digunakan oleh para ahli bahasa untuk menamai ilmu yang berurusan dengan bahasa. Banyaknya nama itu disebabkan oleh banyaknya ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Menurut Sudaryanto (1996) minimalnya ada lima macam ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya, yaitu:
1. ilmu tentang bahasa atau ilmu-ilmu tentang aspek-aspek bahasa. Dalam hal ini bahasa digunakan dalam arti harfiah;
2. ilmu atau ilmu-ilmu tentang bahasa. Dalam hal ini bahasa digunakan dalam arti metaforis;
3. ilmu atau ilmu-ilmu yang salah satu dasarnya bahasa. Kadang dalam hal ini bahasa menjadi dasar utama;
4. ilmu atau ilmu-ilmu tentang pendapat mengenai bahasa, dan
5. ilmu atau ilmu-ilmu tentang ilmu bahasa atau ilmu-ilmu mengenai ilmu bahasa.