rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Pages

BUDAYA POP

BUDAYA POP

Budaya Pop merupakan Budaya vernakular yang diamalkan oleh masyarakat moden. Kebanyakannya isi Budaya Pop ditentukan oleh industri-industri yang menyebarkan bahan-bahan kebudayaan, umpamanya filem, televisyen dan industri-industri penerbitan, termasuk media berita. Walau bagaimanapun, Budaya Pop tidak boleh hanya dianggap sebagai produk aggregat industri-industri sahaja; sebaliknya, ia merupakan hasil daripada interaksi yang berlangsung antara industri-industri tersebut dan orang-orang di dalam masyarakat yang menggunakan produk-produk itu.
Walaupun pengkritik-pengkritik kekadang mengatakan bahwa Budaya Pop adalah terlalu cetek kerana ia merupakan fesyen dan rekaan sementara; gembar-gembur yang berkaitan dengan perkara-perkara Budaya Popsering merupakan pendahuluan yang kemudiannya menjadi sebahagian daripada Budaya harian masyarakat ataupun subbudaya, umpamanya televisyen dan Awas! Budaya PopAsia Makin Menggila!
Setelah masuk lewat film, serial TV, hingga fashion, kini giliran musik dijadikan kendaraan bagi Budaya Pop Asia dalam menyebarkan wabah. Orang di seluruh dunia boleh saja waswas sama wabah SARS yang dituduh sebagai penyakitnya orang Asia yang mendunia. Tapi sebenarnya ada lagi wabah lain yang mungkin justru lebih "berbahaya" ketimbang SARS. Namanya Budaya PopAsia (Asia Budaya Pop culture), yang mulai bergerak menggerogoti bukan hanya anak muda Asia sendiri, tapi juga para anak muda belahan dunia lainnya.
Dengan diterimanya film, para aktor, sutradara Asia di Hollywood; atau makin dikaguminya rancangan para desainer Asia plus nuansa-nuansa etniknya di Paris-New York-Milan fashion; dan sekarang musisi Asia serta karya-karya mereka dari berbagai genre di benua lain, bisa jadi bukti bahwa gerakan Budaya Pop Asia memang makin mendunia. Lebih spesifik, orang-orang dan bentuk-bentuk karya yang dimaksud tulisan ini sebagai bagian dari wabah Budaya PopAsia ini adalah mereka yang berasal dari Asia Timur (Jepang, Korea, dan sebagainya).
Sebenarnya, apa sih istimewanya Budaya Pop Asia ini? Bukannya hanya sekadar gaya latah generasi muda di Asia dalam menerima pengaruh Budaya Barat?
Hasil Benar, bahwa Asia Budaya cul- ture yang sekarang lagi ramai ini memang merupakan hasil penyerapan anak-anak muda Asia di berbagai negara Asia seperti kita, terhadap pengaruh Barat. Pengaruh tersebut masuk dan diterima lewat banyak jalur informasi: TV, musik, film layar lebar, Internet, sampai buku.
Begitu derasnya informasi-informasi tersebut sehingga sadar atau tidak sadar, lama-lama bisa dijadikan bahan dasar dalam membangun cara berpikir kita. Maklum deh, di usia remaja seperti kita ini kan, sebuah frame cara berpikir memang sedang dibentuk.
Uniknya, pembangunan cara berpikir" di kepala kita yang bahan dasarnya banyak dari Barat itu kemudian diadu ke kondisi kehidupan nyata kita sehari-hari. Sebuah bentuk kenyataan sehari-hari yang khas Asia bisa dipastikan sangat berbeda dengan kehidupan di Barat. Bukan hanya soal kehidupan kota besar yang penuh gedung-gedung pencakar langit seperti di New York, tapi juga ke soal hubungan antarmanusia, keluarga, orientasi hidup, dan sebagainya.
I ya dong, biar bagaimana- pun bentuk dan nilai-nilai yang mendasari hubungan pertemanan, keluarga, sampai soal pacaran di Asia, beda banget dengan gaya Barat yang mungkin jauh lebih bebas dan terbuka. Ini sah saja terjadi karena negara-negara di Asia memang sudah lebih dulu punya Budaya warisan yang telah berkembang dan berakar kuat di masyarakatnya. Bentuk-bentuk Budaya Pop ini tidak bisa dalam waktu sekejap berubah. Paling yang terjadi hanya bentuk-bentuk asimilasi alias perkawinan Budaya antara Budaya Pop khas Asia dengan pengaruh Barat tersebut.
ah, proses itulah yang terjadi di antara anak muda Asia ketika berhadapan dengan pengaruh Budaya Pop Barat. Hasilnya ya berbagai bentuk Budaya Pop baru yang khas anak muda Asia. Baik di tingkat pemikiran, seperti bentuk hubungan pertemanan, demokratisasi pada hubungan antar-anggota sebuah keluarga, sampai ke gaya pacaran yang lebih terbuka tapi masih hati-hati dengan paham seks bebas. Maupun di tingkat yang lebih nyata, seperti mewujudkan ide-ide kreatif khas anak muda Asia di berbagai bidang, antara lain seni dan industri hiburan (film, serial TV, musik, dan sebagainya).
Maka muncul deh serial-serial remaja kayak Meteor Garden, Strawberry on The Shortcakes-nya Hideaki Takizawa, atau tren fashion di Hongkong, Jepang, dan Singapura, yang akhirnya menyebar ke seluruh negara-negara Asia Timur.
Juga tentunya musik progresif rock a la L'Arc-en-Ciel yang suka banget menggabungkan heavy metal dengan musik tradisional Jepang. Begitu juga dengan musik Pop dan R&B para musisi asal Korea, Jepang, maupun Taiwan seperti Energy, atau T-Five yang produksi Indonesia, dan lain-lain, yang masih kentara nafas Asia-nya baik pada lirik maupun aransemen musiknya. Hingga akhirnya bentuk-bentuk baru khas anak muda Asia itu disebut sebagai Budaya Pop Asia. Sebuah hasil obrolan Budaya tradisional Asia yang mengakar kuat di tiap generasi masyarakatnya dengan pengaruh-pengaruh baru dari Budaya Pop Barat.
Kalau kemudian ada yang bilang bahwa disukainya Budaya PopAsia dari Jepang, Korea, Taiwan, dan Hongkong di hampir seluruh negara Asia lainnya karena adanya kedekatan Budaya antarbangsa, bisa jadi benar. Seperti yang sudah dikatakan di atas karena bangsa-bangsa di Asia itu cenderung punya persamaan Budaya Istilahnya kalau kita mendengar lagu serta mengerti lirik-liriknya Utada Hikaru, F4, atau Jay Cheung, maka kita seperti sedang mendengar kisah hidup kita sehari-hari. Sama seperti menonton adegan pacarannya Jerry Yan dan Barbie Hsu di Meteor Garden, yang bisa jadi mirip dengan gaya pacaran kita sama gebetan.
Dengan demikian, jelas bahwa Budaya PopAsia memang istimewa. Baik dari proses terjadinya-melalui sebuah proses "obrolan" antara pemikiran Barat dengan pemikiran plus kondisi sosial- Budaya Asia-maupun hasil-hasil kreasinya (yang tetap menonjolkan unsur Asia).

Kekuatan baru
Nyambung ke soal bentuk-bentuk kreativitas anak muda Asia di Budaya Pop yang dibilang tetap mempunyai nuansa Asianya yang kuat. Kasus paling gampang dan kentara untuk membuktikannya, bisa kita ambil di musik-musik Pop
para musisi Asia.
Misalnya, di baris R&B dan rap ada Jay Chou yang bisa dibilang jawaranya black music di Asia. Kejawaraannya itu dibuktikan baik dari kualitas musiknya begitu hitam, tidak beda dengan para rapper Amrik. Termasuk isi liriknya yang begitu meng-Asia karena mengangkat persoalan hubungan antar manusia dalam akar Budaya Cina. Jadi tidak heran kan kalau Jay cukup dihormati komunitas rap dunia. Album-albumnya pun cukup laris di tanah air musik rap (Amrik), hingga akhirnya diminta menjadi bintang tamu beberapa album para rapper Amrik, seperti Rappaholik, Phat Dogg, Steady B, dan lain-lain.
Begitu juga di genre musik lain, banyak musisi Asia yang sudah begitu mendunia sejak beberapa tahun lalu. Seperti di jazz ada Sadao Watanabe, Casiopea, Bubbi Chen; di barisan rock ada nama-nama Loudness dan EZO. Dan bukan hal yang mustahil para musisi angkatan mudanya pun akan mengikuti jejak para senior tersebut. Seperti L'Arc-en-Ciel yang mulai diekspor labelnya ke Eropa dan Amrik. Atau beberapa musisi Taiwan yang awalnya diekspor ke Eropa, Kanada, serta Amrik untuk memenuhi permintaan beberapa orang mandarin di negara- negara tersebut, tapi akhirnya malah bikin orang setempat ikutan naksir.
Seperti yang mulai ditunjukan Energy, kelompok vokal asal Taiwan yang sering disebut sebagai N’Sync Asia. Grup yang rencananya akan berkunjung ke Indonesia dari tanggal 29 Mei hingga 2 Juni mendatang ini ternyata sukses di Kanada dan beberapa negara Eropa.
Nah, kalau melihat fenomena kesuksesan para musisi Asia di dunia, tentu ini bukan persoalan kedekatan Budaya seperti fenomena kelarisan mereka di negara-negara Asia dong. Penjelasannya tak lain dan tak bukan karena para musisi Asia tersebut mempunyai keistimewaan di karya-karyanya. Yup, walaupun genre musiknya mengadaptasi Budaya Barat, tapi oleh para musisi Asia bisa dikemas kembali menjadi sebuah karya orisinal yang unik serta tetap membawa nuansa Asia.
Dengan kekuatan aransemen dan nuansa yang begitu orisinal khas Asia, kita patut memberi respek sekaligus berhati-hati pada kekuatan baru Asia di industri musik dunia," komentar Ed Rivadavia, seorang pengamat musik, kontributor majalah musik ngetop di Amrik, Rolling Stone.
Dengan kekuatan inilah, para musisi Asia yang menjadi salah satu wakil barisan pengusung Budaya Pop Asia bisa menembus pasar musik dunia!


0 komentar:

Posting Komentar