rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Pages

Halaqoh Postulat Dalam Ilmu Pengetahuan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seringkali postulat disamakan dengan dengan aksioma yaitu perjanjian tetap tetapi dibuat semau-maunya sebagai dasar sesuatu dalam ilmu pasti (ensiklopedi Indonesia). Aksioma adalah dalil yang dianggap benar meskipun kebenarannya tidak dapat dibuktikan. Misalnya dalil tentang adanya Tuhan dalam filsafat Kant: adanya Tuhan merupakan postulat yang perlu supaya hidup manusia berlaku secara susila.
Ilmu dalam bahasa Inggris dibedakan dengan pengetahuan, llmu (science) dan pengetahuan (knowledge). Sedangkan di dalam bahasa Indonesia walaupun dibedakan antara ilmu dan pengetahuan seringkali digunakan istilah ilmu pengetahuan untuk menunjukkan ilmu (science) dengan istilalah sain sebagai padanannya, sementara itu pengetahuan lebih dipadankan dengan pengalaman.

Sekarang ini ilmu pengetahuan dan tenologi sangat dinamis. Perkembangan ilmu pengetahuan itu bertujuan untuk mengungkapkan kaidah-kaidah baru mengenai fenomena alam, sosial atau kemanusiaan serta penerapannya untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Ilmu pengetahuan merupakan masukan yang sangat penting dalam pembangunan nasional.
Ilmu pengetahuan dikembangkan melalui kegiatan penelitan dan berawal dari rasa ingin tahu mengenai suatu fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Rasa ingin tahu tersebut merangsang untuk bisa mengetahui lebih dalam mengenai apa, mengapa, dan bagaimana fenomena tersebut. Dengan demikian ilmu pengetahuan berawal dari adanya fenomena, baik di alam, masyarakat, atau diri manusia. Fenomena dapat pula timbul dari gagasan yang berupa praduga (konjektur) tanpa adanya kejadian yang konkrit. Fenomena itu dapat pula diciptakan melalui percobaan dalam lingkungan yang terkendali. Selanjutnya fenomena itu diamati dan dinalar untuk mencari hubungan sebab-akibat (klausalitas) antara variabel dalam fenomena tersebut. Proses pengamatan dan penalaran tersebut dilakukan secara sistematis dengan cara yang disebut metode ilmiah.
Pengembangan ilmu pegetahuan dimulai dengan menetapkan postulat-postulat, yaitu asumsi yang dianggap benar tanpa harus dibuktikan. Selanjutnya disusun logika yaitu aturan berfikir yang berlaku dalam cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Logika tersebut diterapkan dengan sistematis untuk membangun tesis (pendapat) atau teori tentang hubungan sebab akibat sebagai hasil postulat dan logika dalam sisitem berfikir. Dalam membangun ilmu pengetahuan, kebenaran hubungan sebab-akibat dijabarkan dari fakta-fakta yang diamati dari fenomena yang diteliti. Dan kebenaran tersebut harus bersifat universal dan dapat diuji kembali.

B. Rumusan Masalah
a. apakah pengertian postulat?
b. bagaimanakah postulat dalam logika dan ilmu pengetahuan modern?
c. bagaimanakah postulat dalam filsafat?

C. Tujuan Masalah
a. mengetahui pengertian postulat b. mengetahui postulat dalam logika dan ilmu pengetahuan modern ?
b. mengetahui postulat dalam filsafat?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Postulat
Dalam bahasa Inggris: postulate. Bahasa latinnya postulatum, dari postulare yang artinya meminta, menuntut.
Istilah ini biasanya digunakan untuk menunjukkan proposisi-proposisi yang merupakan titik tolak pencarian yang bukan definisi, atau perandaian sementara, tidak juga sedemikian pasti sehingga mereka diangkat sebagai aksioma. Proposisi-proposisi itu ditentukan sebagai benar, dan digunakan tanpa pembuktian, jadi postulat salah satu kelompok istlah-istilah yang saling berkaitan, termasuk definisi, asumsi, hipotesis, dan aksioma.

Hal ini dapat diperinci sebagai berikut:
• Pernyataan yang dibutuhkan sebagai suatu asumsi dan atau yang ditegaskan, tanpa bukti dan atau sebagai jelas sendiri, biasanya dalam konteks sistem logika atau matematika formal.
• Pernyataan yang diterima sebagai benar tanpa sendiri memiliki bukti logis bagi kebenarannya dan yang digunakan untuk menurunkan pernyataan-pernyataan lain yang membentuk sistem analisis logis atau logika empiris yang koheren.
• Asumsi, perkiraan, atau hipotesis yang diakui atau diterapkan sedemikian rupa sehingga suatu studi bisa dilaksanakan secara sistematis.
• Prinsip atau pernyataan dalam sebuah teori ilmiah. Pernyataan ini diambil sebagai pernyataan awal, tidak dapat dibuktikan dalam kerangka teori bersangkutan.

B. Postulat Dalam Logika dan Ilmu Pengetahuan Modern
 Dalam logika modern dan metodologi ilmu pengetahuan, konsep postulat biasanya dipakai sebagai sinonim aksioma, dalam arti luas.
 Berbagai ahli logika menggunakan pula aksioma dan postulat sebagai sinonim. Tetapi ada juga ahli logika yang mengatakan bahwa aksioma adalah kebenaran yang tidak perlu dibuktikan lagi. Sedangkan postulat adalah suatu anggapan dasar atau premis dari rangkaian pemikiran dan belum tentu jelas sehingga perlu dibuktikan. Dalam arti terakhir ini, semua aksioma merupakan postulat, tetapi tidak semua postulat itu aksioma. Seringkali perbedaan arti kedua konsep ini yang turun dari filsafat kuno dipertahankan: aksioma berarti prinsip logis awal dari sebuah teori, dan postulat-postulat merupakan pernyataan-pernyataan awal dalam teori tersebut. Dalam beberapa kasus, postulat-postulat menunjukkan aksioma-aksioma dan kaidah-kaidah untuk membahas sebuah teori.

C. Postulat Dalam Filsafat
 Aristoteles memandang postulat sebagai satu di antara premis-premis pertama pembuktian. Postulat dianggapnya terbuktikan tetapi digunakan tanpa pembuktian. Aristoteles dan Thomas Aquinas mengerti postulat (petitio) sebagai pernyataan yang tidak segera dilihat secara benar dalam sebuah diskusi ilmiah tanpa pembuktian. Tetapi diandaikan entah bagaimana, telah dibuktikan. Postulat berbeda dengan suposisi (suppostio) dalam kasus ini. Dalam pedebatan formal, suposisi (perkiraan) diterima oleh kedua belah pihak sebagai benar, sementara dalam soal postulat, satu pihak dari argument tidak menempati posisi kebenaran dari pernyataan.
 Euklides setuju bahwa postulat satu di antara premis-premis pertama pembuktian. Baginya, postulat tidak terbuktikan dan juga tidak jelas sendiri. Jika aksioma sistem Euklides general dan non-geometris, maka yang muncul di antara postulat-postulat hanyalah pernyataan-pernyataan geometris. Misalnya: “Di antara dua garis dapat ditarik suatu garis lurus”.
 Wolf menggunakan istlah ini secara lebih luas untuk menunjuk pada proposisi-proposisi yang tidak terbuktikan, pratis dan particular.
 Kant mengikuti jejak Wolf, setidaknya sebagian. Dia menyebut prinsip-prinsip modalitasnya dengan nama “postulat pemikiran empiris”, dan memandang ide-ide Tuhan, kebebasan, dan imortalitas sebagai “postulat akal praktis”. Demikian Kant berbicara mengenai postulat-postulat rasio praktis. Postulat seperti ini merupakan “proposisi teoritis tetapi sedemikian tidak dapat didemontrasikan sejauh melekat sungguh-sungguh pada hukum praktis sehingga bersifat a priori yang mengikat secara mutlak”. Artinya, postulat rasio aktif praktis adalah proposisi yang harus diterima kalau hukum moral tidak menjadi tidak berarti. Sifatnya tidak dapat dibuktikan namun mutlak perlu dan praktis. Postulat-postulat dalam pengertian ini menurut Kant adalah kehendak bebas, imortalitas jiwa dan eksisitensi Tuhan. Ketiga postulat ini tersirat dalam kesadaran moral, yang karenanya harus diterima sebagai kebenaran-kebenaran moral. Kesadaran moral dapat masuk akal hanya kalau orang mau menerima adanya postulat-postulat itu.
 Lotze memandang postulat sebagai asumsi yang niscaya dan mutlak, yang berbeda dengan hepotesis-hepotesis yang bersifat terkaan.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembentukan teori itu didasarkan atas dasar postulat yang dianggap berlaku umum kebenarannya yang selalu pasti terjadi. Postulat itu adalah syarat sahnya sebuah teori yang akan dilahirkan, yang diartikan sebagai kebenaran umum yang mendasari teori ini yang tidak bisa dibantah oleh siapapun kebenarannya sehingga teori yang dilahirkanpun akan dianggap benar.
Teori grafitasi dalam fiska lahir karena gejala benda jatuh ke bawah menuju bumi di tanah, yang kebenaran umumnya adalah setiap benda akan jatuh ke bawah, lahirlah teori dengan itu adanya suatu gaya tetap yang bekerja menarik dari bawah ke arah benda yang jatuh sehingga atas pembuktian-pembuktian tertentu lahirlah teori bahwa ada gaya tarik bumi yang ukurannya tertentu, disebutkan dengan angka 9,8 satuan, yang bekerja secara umum terhadap materi untuk selalu jatuh ke bawah, maka lahirlah teori grafitasi yang kemudian diimani oleh semua orang yang belajar ilmu fisika.
Biasanya seseorang akan mengimani teori-teori yang dipelajarinya untuk memecahkan kasus yang dihadapi. Mereka yang mengimani ilmu mereka sungguh-sungguh, yang pandai matematika, fisika, kimia, ilmu anatomi dan ilmu apapun saat ini hampir semuanya tinggal mengimani untuk melakukan pemecahan permasalahannya.
Dan dasar teori yang begitu dahsyat mempengaruhi cara orang terpelajar itu disusun atas kebenaran pasti yang berlaku di alam yang disebut dengan postulat (dasar kepastian bekerjanya sesuatu).
Sebagai orang yang beriman banyak yang menganggap kebenaran postulat hanya sampai di tingkat mungkin pasti kebenarannya. Dan menempatkan ayat Al-Qur’an sebagai postulat yang tidak mungkin terbantahkan.

Daftar Pustaka


- Fanani Achmad ”Kamus Istilah Populer”, Jogja, Ar Ruzz Media,cet 1 2009
- Kamus Filsafat
- Universitas Garut: ilmu pengetahuan, senin, 12 November 07,
By Setaidi Ihsan
- Djaijakarta, blog/tag/aksioms, 26 Oktober 09
- Hudjoly, the outher limit, kamis, 19 Juli 09








0 komentar:

Posting Komentar